Memilih Mahkota Rumah
FONDASI selesai, dinding
selesai, rangka atap selesai. Sekarang Anda harus menentukan jenis penutup atap
apa yang Anda inginkan atau Anda perlukan. Betulkah demikian? Salah! Jenis
penutup atap sudah harus ditentukan sebelum semuanya dimulai. Akan tetapi,
urusan memilih jenis atap untuk rumah kita sepertinya bukanlah hal yang mudah
karena ada puluhan jenis penutup atap yang tersedia. Namun, sebenarnya secara
umum hanya ada dua golongan atap yang ada, yakni atap miring dan atap datar.
Atap miring biasanya terdiri
dari kepingan-kepingan atau lembaran-lembaran kecil. Kemiringannya dimaksudkan
antara lain untuk mempercepat mengalirnya air hujan yang jatuh di atasnya
sebagai kompensasi dari kemungkinan adanya rongga-rongga di antara
kepingan-kepingan atap.
Atap datar merupakan
lembaran-lembaran yang lebih besar atau bahkan merupakan satu kesatuan solid
seperti pada atap, yang dikenal sebagai dak beton.
Kita hanya memerlukan salah satu
jenis atap dari kedua jenis atap yang tersedia tadi. Pilihan itu pertama-tama
berdasarkan keadaan lingkungan dari rumah kita. Kedua, berdasarkan selera
estetika yang ingin kita tampilkan. Karena atap akan mendominasi penampilan
seluruh bangunan rumah kita, hal yang kedua tadi menjadi amat penting bagi
pertimbangan pemilihan jenis atap.
Kedua unsur pemilihan tadi,
secara sadar atau tidak sadar, akhirnya akan melahirkan suatu impresi dan
ekspresi dari rumah kita.
Jadi, sekali lagi, kalau kita
kembali ke dasar-dasar pemilihan jenis atap, pertama-tama kita akan dihadapkan
pada pilihan antara atap datar (flat roof) dan atap miring (pitched roof) atau
gabungan antara keduanya. Langkah berikutnya adalah menentukan jenis penutup
atap (roof finish).
Baik atap miring ataupun atap
datar memiliki beberapa jenis penutup atap yang harus kita tentukan sebagai
finis atap yang akan "memahkotai" rumah Anda.
Untuk mempermudah menentukan
pilihan anda, barangkali penjelasan secara garis besar dari masing-masing jenis
atap yang dikenal di bawah ini bisa membantu.
1. Atap datar: Atap ini dari
segi pembuatannya paling sederhana, demikian juga penampakannya. Dari segi
biaya per meter persegi, lebih murah karena lebih simpel. Dari segi jumlah
bahan-bahan yang dibutuhkan lebih sedikit (jelas!). Kerugian pemakaian atap
jenis ini bagi rumah tinggal adalah bahwa atap datar umumnya menggunakan
bahan-bahan yang mempunyai kelembaman penyaluran panas (heat inertia/HI) yang
rendah seperti metal, apalagi dalam bentuk yang sangat tipis. Artinya, panas
dari sinar matahari yang diterima oleh bahan atap dengan HI yang rendah akan
langsung disalurkan ke ruang di bawahnya tanpa ada penundaan seperti yang
terjadi di bahan atap yang lebih tinggi tingkat HI-nya.
Atap miring sebaliknya mempunyai
spesifikasi yang hampir berlawanan dengan atap datar. Konstruksi atap lebih
rumit dan memerlukan bahan bangunan lebih banyak dalam segi jumlahnya. Namun,
atap miring lebih menahan panas sinar matahari karena biasanya dibuat dari
bahan-bahan organik yang umumnya punya rongga-rongga udara mikro di dalamnya.
Sementara untuk pemilihan bahan
atap datar masih terbagi lagi antara atap beton dan atap logam. Atap beton
secara umum lebih mahal, tetapi memiliki HI yang lebih tinggi dari atap logam.
Sebaliknya, atap lembaran logam
tipis lebih ringan, lebih mudah pemasangannya, dan lebih murah, tetapi
mempunyai koefisien HI yang lebih rendah sehingga kurang melindungi ruang di
bawahnya dari panas radiasi matahari.
Untuk atap miring, pilihan
bahannya secara garis besar hanya dua golongan bahan. Yakni tanah liat dan
bahan pengganti (substitusi), seperti beton, lembaran bitumen (turunan aspal),
kayu keras (sirap), bahkan juga lembaran baja tipis yang dibentuk seperti
genting biasa.
Penggunaan substitusi bahan
punya alasan-alasannya sendiri, antara lain seperti kepraktisan pemasangannya
supaya lebih ringan, pencapaian penampilan tertentu, dan biaya yang lebih
ringan. Atap genting dengan bahan substitusi ini punya kelebihan dan
kekurangan, tetapi secara keseluruhan bisa dikatakan tidak akan lebih baik dari
bahan yang digantikannya.
Untuk atap miring ini, ada juga
jenis lain yang secara tradisional masih dipertahankan, yaitu atap ijuk dan
alang-alang. Namun, penggunaannya di perkotaan terbatas pada tujuan artistik,
seperti untuk mendapatkan kesan tradisional.
Akan tetapi, apa pun pilihan
Anda, satu hal yang perlu diingat bahwa atap adalah bagian rumah kita yang
paling melindungi kita. Ia yang paling "menderita" dari serangan
kekejaman alam, seperti angin, terik matahari, dan hujan (the elements). Jadi,
justru di bagian inilah kita harus melakukan keputusan sekali seumur hidup.
Lepas dari pertimbangan-pertimbangan lainnya, seperti estetika desain
lingkungan alam dan lain-lainnya, sangat dianjurkan agar Anda jangan ragu untuk
"berinvestasi" lebih banyak di bagian atap rumah Anda.
DUTA PERKASA
Aplikator Galvalum
Aplikator Galvalum
Puri Losari Asri L 5 Singosari Malang
Telp. 085103716644 / 085855499926